Komunikasi
bisnis
Pengertian
komunikasi Bisnis
Komunikasi
adalah sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan dan dilakukan oleh setiap insan
manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk
memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk mencapai suatu
tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk mencapai usaha dalam
berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus mengetahui sejumlah
pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses berkomunikasi itu sendiri.
Berikut adalah
beberapa pengertian komunikasi yang diambil dari beberapa sumber :
- Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
- Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
- Komunikasi adalah sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan dan dilakukan oleh setiap insan manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia untuk memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk mencapai usaha dalam berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus mengetahui sejumlah pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses berkomunikasi itu sendiri.
·
Komunikasi
Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.Karena
Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita
tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika
melakukan komunikasi.
Berikut adalah
beberapa pengertian komunikasi bisnis yang diambil dari beberapa sumber :
·
Komunikasi bisnis adalah setiap
komunikasi yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya
intelektual, untuk mempromosikan satu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu
organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan.
Komunikasi Bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan
eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi
(perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan,
nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan,
serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran,
iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi
bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang
sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).
·
Komunikasi bisnis adalah komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
·
Komunikasi bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk
kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi
terbagi tiga (3), yaitu:
1. Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communications), merupakan bentuk komunikasi yang
lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Komunikasi
lintas budaya (intercultural/cross-cultural communication), merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing-masing
memiliki budaya yang berbeda,
3.
Komunikasi bisnis, merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis.
UNSUR-UNSUR
DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi
meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
1. Komunikator = who
[communicator, source, sender]
2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel
[channel, media]
4. Komunikan = to whom
[communicant, communicatee, reciever, recipient]
5. Efek [effect, impact,
influence]
Hal yang pertama dilakukan adalah
memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik
harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu
pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga
memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan
mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan
diskusi.
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Komunikasi
informatif [informative communication]
2. Komunikasi
persuasif [persuasive communication]
3. Komunikasi instruktif/ koersif [instructive/
coersive communication]
4. Hubungan
manusiawi [human relation]
TUJUAN KOMUNIKASI
1. Perubahan
sikap [attitude change]
2. Perubahan
pendapat [opinion change]
3. Perubahan
perilaku [behaviour change]
4. Perubahan sosial
[social change]
BENTUK KOMUNIKASI
Pada dasarnya
ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi
verbal
Komunikasi
verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah
dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan
komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan
aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana
komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan
dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam
berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun
dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti
:
a. Berbicara dan
Menulis
Suatu pesan
yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan
tulisan, seperti surat, memo dan laporan
b. Mendengarkan
dan Membaca
Untuk mencapai
komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening)
dan membaca (reading).
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang
terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam
penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol,
warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi
nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa
memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan ,
yaitu:
·
Menyediakan dan memberikan informasi
·
Mangatur alur suatu percakapan
·
Mengekspresikan emosi
· Memberi
sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
·
Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
·
Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat
kuliah
Dalam
dunia bisnis, komunikasi nonverbal dapat membantu menentukan kredibilitas dan
potensi kepemimpinan seseorang. Dengan kata lain, seorang manajer (pemimpin)
sekaligus harus dapat menjadi komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana
menyampaikan pesan-pesan bisnis yang harus disampaikan.
Komunikasi
memerlukan proses yang cukup panjang. Menurut Courtland L. Bovee dan John V.
Thil dalam Business Communication Today,
proses komunikasi (communication process) terdiri atas enam tahap, yaitu:
1.
pengirim mempunyai ide atau gagasan,
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka
pengirim pesan harus menyiapkan ide apa yang ingin disampaikan kepada pihak
lain (audiens). Pesan adalah rumusan berwujud dari gagasan yang dikirim kepada
penerima. Persepsi adalah hal yang unik, ide yang disampaikan seseorang mungkin
akan ditafsirkan secara berbeda oleh orang lain. Seorang komunikator yang baik
harus dapat menyaring hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan, dan
memusatkan perhatian pada hal-hal yang memang penting dan relevan. Dalam dunia komunikasi, proses tersebut dikenal sebagai
abstraksi (abstraction).
2.
pengirim mengubah ide tersebut menjadi sebuah pesan,
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima
atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara
sempurna, pengirim pesa harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa
yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan latar
belakang budaya.
3. pengirim menyampaikan
pesan,
Rantai
saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relative
pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang-pendeknya rantai saluran
komunikasi yang digunakan akan berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian
pesan. Bila pesan yang panjang disampaiakn secara lisan, pesan tersebut bisa
bertentangan dengan pesan aslinya. Di samping itu, dalam menyampaikan suatu pesan, berbagai
media komunikasi dapat digunakan, media tulisan maupun lisan. Oleh karena itu,
perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan. Selain itu,
pengirim juga harus memilih simbol yang digunakan untuk mengirim pesan.
4. penerima menerima pesan,
Komunikasi
antaraseseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu
pesan dan penerima menrima pesan tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk
surat, komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah membaca dan
memahami isinya.
5. penerima menafsirkan pesan,
Setelah
penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
manafsirkan pesan dan menerjemahkan simbol yang digunakan dalam pesan untuk
menginterpretasikan arti. Suatu pesan
yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak
pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan
secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang
dimaksud oleh pengirim pesan.
6. penerima memberi tanggapan
dan mengirim umpan balik kepada pengirim.
Umpan balik (feedback)
adalah penghubung akhir dalam suatu proses komunikasi. Feedback merupakan
tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas
suatu pesan. Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan
cara tertentu terhadap pengirim pesan.
Umpan balik memegang peranan penting dalam proses
komunikasi, karena memberikan kemungkinan bagi pengirim untuk menilai
efektivitas suatu pesan. Selain itu, adanya umpan balik dapat menunjukkan
adanya faktor-faktor penghambat komunikai, misalnya perbedaan latar belakang,
perbedaan penafsiran kata-kata, dan perbedaan reaksi secara emosional.
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Faktor hambatan
yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis
sebagai berikut:
· Hambatan
Teknis
Hambatan jenis
ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan
fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan
baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran
komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
· Hambatan
Semantik
Gangguan
semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara
efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas
bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk
menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yangdigunakannya.
· Hambatan
Manusiawi
Hambatan jenis
ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden
dan Sherman, hambatan ini mencakup :
Hambatan yang
berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur,
keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi,
penyaringan informasi.
Hambatan yang
ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan
budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Ditinjau
dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek
kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada
peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki
organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan
lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima
dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan
latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan
atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga
dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan
atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang
diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan
harapan pengirim pesan.
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan
dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata
sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun
tetap menonjolkan gagasannya.
3.Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian
pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan
penerima pesan.
4.Concreteness (konkrit)
Penyampaian
pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas.
5.Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya
disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan
serta memilik makna yang jelas.
6.Courtessy
(Kesopanan)
Pesan
disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik
dalam komunikas ibisnis.
7.Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya
dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan
benar (formal atau resmi).
Perbedaan latar belakang perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, juga
dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima
pesan. Masalah-masalah tersebut antara lain :
1.
Masalah dalam mengembangkan pesan
Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu
pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan
suatu pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi
pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens,
adanay pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau
gagasan.
2.
Masalah dalam menyampaikan pesan
Komunikasi dapat juaga terganggu karena
munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah
dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik. Misalnya, pada
saat menggunakan sound system terdapat
sambungan kabel yang kurang baik (antara tersambung dan tidak, sehingga muncul
suatu grak-grek), kualitas suara sound system yang kurang baik, lampu penerangan tiba-tiba
padam, audiens terhalang oleh pilar (tiang bangunan), dan tidasan surat yang
tak terbaca.
Jika anda sedang menyampaikan
presentasi makalah atau kertas kerja, sebaiknya memilih tempat yang
memungkinkan audiens dapat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang
disampaikan.Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila
dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau
bermakna ganda. Bila dua buah pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang
cukup panjang. Orang terakhir yang menerima pesan mungkin hanya dapat menangkap
sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan
bisa jadi bertentangan dengan pesan aslinya
3.
Masalah dalam menafsirkan pesan
Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses
penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada mata rantai
terakhir, di mana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar
belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, dapat menimbulkan
munculnya kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan.
Seseorang berkomunikasi dengan orang
lain yang memiliki pengalaman dan harapan yang serupa, maka apa yang dia
katakana secara otomatis cocok dengan kerangka berfikir dirinya. Bila seseorang
menghadapi orang yang memiliki latar belakang berbeda, apa yang dia katakana
mungkin akan ditafsirkan dari sudut pandang yang berbeda. Masalah dalam
memahami pesan-pesan sebenarnya terletak pada bahasa, yang menggunakan
kata-kata sebagai simbol untuk menggambarkan suatu kenyataan.
Suatu hal yang cukup menarik bahwa
seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata yang sama pada keadaan
yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dan dapat diterima di suatu kondisi, namun
dalam situasi yang berbeda suatu kata dapat membingungkan. Hal ini tergantung
pada hubungan emosional antara penerima dan pengirim pesan.
MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan,
atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1.
Membuat satu pesan secara lebih
berhati-hati
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan
oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian
pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi.
Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara
berkomunikasi
(lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi
dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah
diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding
hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika
sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus
dipraktikkan.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta
bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor
personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau
mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain,
kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu
SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat
diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas
dalam komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis
komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
1.
Persepsi
Komunikator
harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2.
Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu
faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan
komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain,
pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki.
Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan
karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan
komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang
dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang
menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga,
unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat
utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor
biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap
dapat ditingkatkan.
Komunikasi berbasis internet
Internet
menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam
perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama
yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
·
Membangun Produk.
·
Aktivitas opersional
·
Pelayanan Jasa,
Berbagai
aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
- Berbagi data internal.
- Rekruitmen calon pegawai.
- Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
- Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
- Pembelian material dan peralatan.
- Promosi produk dan jasa.
- Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
- Media kolaborasi dengan partner bisnis.
- Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi
bisnis berbasis internet, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu :
- Menggunakan e-mail
- Diskusi melalui Milist (mailing list)
- Membuat suatu group/komunitas
- Melalui video konferensi
- Pesan singkat
- Telepon berbasis internet, dan
- Transfer data/dokumen
3.
Ketepatan
Komunikan atau
audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran,
komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka pikir komunikan.
4.
Kredibilitas
Dalam
berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat
dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari
komunikan.
5.
Pengendalian
Dalam
komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6.
Kecocokan
Komunikator
yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan
komunikan.
Pendapat lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan
efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1. Mampu
membuat pesan dipahami.
2. Harus
memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan
komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill),
yaitu :
1. Empati,
2. Pembicara
yang sederajat,
3. Proyeksi
atau menciptakan dampak.
Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di
suatu perusahaan akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
- Mempercepat Penyelesaian Masalah.
- Memperkuat Pengambilan Keputusan.
- ·Meningkatkan Profesionalisme.
- Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
- Meningkatkan Produktivitas.
- Memperkuat hubungan Bisnis.
KESIMPULAN
Peran komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting. Tidak ada seorangpun
dalam keseharian tugasnya tanpa berkomunikasi. Baik itu bertema masalah
pekerjaan maupun masalah di luar pekerjaan, seperti masalah keluarga, politik,
sosial dan ekonomi nasional. Semua ini pasti dilakukan lewat komunikasi. Juga
baik itu dilakukan melalui jalur vertikal (atasan-bawahan) maupun jalur
horisontal (kolega setingkat).
Seberapa jauh
proses berkomunikasi itu berhasil dengan baik sangat ditentukan oleh kondisi
dan perilaku manajer sebagai pengirim gagasan atau pesan, penerima pesan,
media yang dipakai, teknologi informasi yanga ada, isi pesan dan cara pesan
yang disampaikan serta suasana komunikasi itu sendiri. Keberhasilan itu akan
dicerminkan oleh tidak adanya kesenjangan pemahaman antara pengirim dan
penerima pesan sehingga para manajer merasa senang dan puas, begitu juga para
karyawan.
0 komentar:
Posting Komentar